1.
Lingkungan
bisnis yang mempengaruhi etika
Etika bisnis merupakan cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
2.
Kesaling ketergantungan antara bisnis
dan masyarakat
Bisnis dalam bentuk lembaga di dalam bahasa Indonesia dikenal Rumah Tangga
Perusahaan (RTP). RTP selalu berhubungan dengan RTK (Rumah Tangga Konsumsi).
Hubungan antara RTP dan RTK erat sekali dan saling membantu satu sama lainnya
dalam mencapai kemajuan. RTK menyediakan dan RTP membutuhkan faktor-faktor produksi, berupa alam, tenaga kerja, modal, dan skill. Kemudian RTP akan membayar harga faktor produksi ini berupa rente tanah, upah buruh, bunga modal, dan laba’pengusaha. Faktor-faktor produksi tadi diolah atau diproses dalam RTP
RTK membayar barang dan jasa ini dengan tenaga
belinya, ini disebut daya beli efektif, (effective demand), artinya
permintaan terhadap suatu barang yang diikuti dengan membayar harga barang
tersebut. Ada pula potensil demand, atau daya beli potensil atau
permintaan potensil, yaitu permintaan yang baru merupakan keinginan saja belum
diikuti dengan tindakan membeli karena belum cukup uang. Pada saat uangnya
cukup, dia baru membeli barang itu
Dengan begitu didalam dunia bisnis tidak dapat di
pisahkan dengan masyarakat karena keduanya sama-sama saling mambutuhkan satu
sama lain. Karena dalah bisnis membutuhkan tenaga kerja yang bersal dari
masyarakat itu sendiri.
3.
Keperdulian pelaku bisnis dalam etika
Setiap pelaku bisnis haruslah tau cara berbisnis
yang baik atau beretika dalam bisnis karena bisnis yang baik adalah bianis yang
dilakukan dengan adanya etika. Saling menghargai ke pada lawan bisnis dan juag
tidak boleh bermain curang dalam melaksanakan bisnisnya. Karena apabila itu
terjadi bisnis yang di laksanakan tidak akan berjalan panjang karena akan
banyak yang merasa dikecewakan . jadi setiap pelaku bisnis haruslah tau cara
berbisnis yang baik agar bisnis yangmereka jalankan berlangsung lama dan
semakin berkembang pesat.
4.
Perkembangan dalam etika bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis
menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2. Masa Peralihan: tahun 1960-an
ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
5.
Etika
bisnis dan Akuntan
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu
negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan
hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara
berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari
pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul
berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya
berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkembang.
Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor
mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar